Alur Cerita One Piece 683 - Seorang Gadis Seperti Es
Bangunan C, Lantai empat, Ruang
Penelitian Caesar ...
"Hei, apa yang kau lakukan, wanita
burung!!?" Luffy berteriak ke arah
Monet, yang mengurungnya di
tengah tembok bulat sepuluh lapis.
"Apa kau menyukainya? Ini adalah
kurungan salju sepuluh lapis, tak
akan mudah dihancurkan"
"Apa kau mau mencoba mengulur-
ulur waktu!? Aku akan segera
menghancurkannya!!! Berhenti
melakukan hal-hal tidak berguna!!
Aku pasti tak akan kalah
denganmu!!"
"Aku setuju, aku tak pernah
berpikir kalau aku bisa
mengalahkanmu dalam suatu
pertarungan" Ucap Monet,
"Tapi,
menang atau kalah tak selalu
hanya bergantung pada kemampuan bertarung"
Grebbb!!!!
Perempuan burung itu memeluk
Luffy dengan sayapnya yang lebar
dan dingin.
"Uwaaah, dingin!!!" Teriak Luffy.
"Rasanya seperti es, lepaskan
aku!!!"
"Tidak mau. Kalau aku
memelukmu, kau tak akan bisa
menggunakan kekuatanmu ..."
"!!?"
"Kau akan semakin lemah dan
lemah karena tubuhku yang
dingin ...
Lihat, mulai turun salju di tengah
kurungan ini ... Mungkin kau
merasa mengantuk, tidakkah kau menikmatinya? Ayo tutup
matamu ... Dan lalu ..."
Untuk sesaat Luffy hampir saja
terpengaruh. Namun kemudian, ia
membuka lebar matanya,
"!!!"
"Gomu-Gomu no ...
Jet Spear!!!!!" Luffy menendang
hancur lantai di bawahnya.
"La-Lantainya!?"
"Hehe" Luffy tertawa kecil, tapi ...
"Uwaaaaa!!!" Hasilnya ia malah
terjatuh, jatuh ke dalam tempat
yang jauh lebih dalam dari
dugaannya.
"Kau punya potensi tersembunyi,
tapi sekarang kau terjatuh
melewati saluran, dan akhirnya
sampai di pembuangan ... Kecuali
kau memiliki sayap, kau tak akan
mampu keluar ... Sayang sekali, kau menjauhkan dirimu sendiri"
Luffy terjatuh di ruang
pembuangan.
----- Bangunan B, lantai 3, di depan Ruang Biskuit -----
"Uwooooooo!!!!!!" Chopper masih
mengamuk.
"Aku tahu itu sulit, tapi kalian harus
melawan!!!" Teriak Chopper yang
dalam keadaan monster pada para
anak-anak yang ada di depannya.
"Kalian tak boleh memakan
permen itu lagi!!! Kalian mau
pulang, kan!? Aku tak akan
membiarkan kalian lewat, aku tak
akan membiarkan kalian masuk ke
ruang biskuit!!!" Chopper menghalangi raksasa-raksasa kecil
itu.
"Sakit, sakit!!!" Salah seorang anak
yang dicengkram oleh Chopper
berteriak kesakitan.
"Ah, maaf, aku tak bermaksud
untuk melakukannya"
Gwushhhhh!!!
Salah seorang bocah mengayunkan
besi ke Chopper.
"Uwaaaah!!!"
"Jangan menghalangi kami,
Monster!!!!"
"Pergi!!!!" Mereka menyerang
Chopper bersamaan,
"Jangan ikut
campur!!! Berikan kami permen!!!
Mereka milik kami!!!"
"Ini buruk, sulit untuk
menghentikan mereka tanpa
menyakiti mereka" Ucap Chopper
dalam hati. Sementara para anak-
anak, mereka telah berhasil
menerobos Chopper.
"Sekarang, ayo pergi ke ruang
biskuit!!!"
"Ah!! Berhenti, jangan!!!" Chopper
mencoba untuk bangun lagi.
Namun tiba-tiba ... Deg ...
"Sial! Efek Rumble Ball nya ..." Boft, Chopper kembali ke bentuk
kecilnya, membuat para bocah
raksasa semakin mudah untuk
melewatinya,
"Ayo pergi ke ruang
Biskuit!!!"
"permen!! Kita bisa makan
permen, permen!!!P"
"Sial, aku tak bisa bergerak, hei,
tunggu!!!" Teriak Chopper tak
berdaya. Saat itulah, Nami dkk datang dan
langsung mengangkat tubuh
Chopper,
"Chopper!! Apa yang
terjadi disini!?" "Apa yang terjadi!?
Jelaskan, Chopper!!!"
"Aku senang kalian datang ...
Caesar mencoba untuk ...
Merubah mereka menjadi tentara
raksasa, aku tak bisa melakukan
apa-apa ...
Tolong hentikan mereka ... Ruang di kiri itu adalah ruang biskuit,
Permennya ada disana!!!"
"Eh!?"
"Mille Fleur ... Gigantesco Mano!!!!"
Robin menggunakan tekniknya,
membuat anak-anak yang hampir
saja mendapat permen tertahan
oleh telapak tangan raksasa
ciptaan Robin.
"Eeh, tangan!!?" Para bocah kaget.
"Nami, masih ada seorang gadis
yang masih waras bernama Mocha,
dan dia membantuku! Sejauh ini
kami berdua berhasil menahan
mereka, tapi ... Tapi sekarang dia
sedang di dalam ruangan melindungi permennya!!"
"Itu buruk!!!" Teriak Usopp.
"Mereka akan melakukan
apapun!!"
"Tangan ini menghalangi jalan
kami!!!"
"Apa ini!!!?" Bocah-bocah besar itu
malah menggigiti telapak tangan
raksasa buatan Robin, dan
setelahnya kembali mencoba menerobos masuk.
"Ukkkh, kasar sekali, sepertinya
akan sulit untuk menghentikan
mereka" Ucap Robin.
"Mocha!!" Para bocah berlari ke
arah Mocha, gadis yang masih
waras dan sekarang sedang
memegang kantung berisi permen
itu, melindunginya.
"Itu permennya kan!?"
"Berikan pada kami, hah, hah!!"
"Tidak, aku tak bisa memberikan ini
pada kalian, ini permen jahat!!!
Kumohon kendalikan diri kalian,
kita meminta Chopper-kun dan
yang lainnya untuk membantu kita,
kalau kalian tak dengar, kita tak akan bisa kembali pulang!!!" Mocha
masih mempertahankan
permennya.
"Percuma saja, lari!!! Mocha!!!"
Teriak Chopper.
"Ukkkhhhh ..." Mocha melarikan
permen-permen itu.
"Hei, jangan kejam begitu!!!"
"Apa kau mau memakannya
sendiri!!?" Srettt ... Tiba-tiba seseorang menghadang
pintu yang Mocha tunggu,
seseorang yang tak lain adalah si
wanita burung, Monet.
"Jalan keluarnya diblok!!"
"Ah, Mone-san, tolong aku!!!"
Mocha berharap perempuan itu
mau menolong. Akan tetapi ...
"Mocha, tidak baik memonopoli
sesuatu, harusnya kau
membaginya dengan yang lain"
"!!?"
"Apa itu?"
Zoro baru pertama kali
melihatnya.
"Ahh!!! Itu dia!! Lihat, itu wanita
burung yang pernah aku
bicarakan!!!" Teriak Usopp sambil
menunjuk Monet.
----- Bangunan D, Ruang Produksi SAD-----
"Room" Law menciptakan suatu
ruangan batas dengan kemampuan
buah iblisnya, mengurung dirinya
dan Vergo yang telah ada disana.
"Shambles!!! Kembalilah,
jantungku" Law menggunakan
tekniknya untuk bisa mengambil
kembali jantungnya yang ada di
tangan Vergo. Tapi dengan cepat,
Vergo menendang Law hingga terpental dan mengambil jantung
itu kembali.
"Ukhhhh!!!!" Law kesakitan,
terlebih setelah jantungnya
ditekan.
"Aaakhhh!!!!" Law begitu
kesakitan, menderita, sementara
Vergo terus menghajar Law.
"Counter Shock!" Bzttttttt!!!!! Vergo menciptakan sengatan
listrik, membuat Law semakin tak
berdaya.
"Aku punya pesan dari Joker ...
Dan sayang sekali ..."
"Huh, itu tak bekerja" Law masih
bisa memasang senyum sombong.
"Aku sudah memperhitungkan
bagaimana mengambil kembali
jantungku dari Caesar, kaulah satu-
satunya kesalahan perhitunganku, Vergo"
"Panggil aku dengan San!!" Vergo
kesal dan kembali menekan
jantung Law yang ada di
genggamannya.
"Uwaaaaaghhhh!!!!!" law rebah,
pingsan.
"Sekarang aku sedang sibuk, tapi
sepertinya tak ada jalan lain, Vice
Admiral Smoker" Vergo menyadari
kedatangan Smoker.
"Aku bermaksud untuk
membungkammu ..." Ucap Vergo.
"Ayo kita selesaikan ini dengan
cepat ...
Aku tak suka menatap sampah
berlama-lama, Bajak Laut Vergo"
Bersambung ke One Piece Chapter 684