Alur Cerita Fairy Tail 284. "pandemonium"
==========
hiro mashima
di tulis oleh rio, terjemahan mangaesta net
____________
{cover gambar sorcier, jellal, meredy dan ultear}
"penebusan untuk masa lalu yg tak bisa terlupakan... hanya teman-teman yg memahami hati mu yg bisa membawa sedikit kedamaian..." by jellal.
Malam yg panjang telah berakhir di kota crocoas, hari demi hari berlalu.
Sekarang angin bertiup dangan kencang di pagi hari yg baru ini!!!
Begitu banyak sekali nasib orang-orang yg berbeda-beda di luar sana, hari ini turnament memasuki hari ke tiga...!!!
Ringkasan.
Malam itu, natsu yg mengetahui kesedihan dan rasa malu Yukino, yg telah di keluarkan dari sabertooth, mendobrak penginapan sabertooth! "sebuah guild yg membuat sahabatnya menangis bukanlah sebuah guild"... dengan kebijakan itu, natsu memulai pertarungan dengan master sabertooth, gemma.
Tapi, dengan happy yg di tawan sebagai sandera, natsu terpaksa memutuskan untuk mundur. penentuan yg tersisa itu, akan berakhir dalam turnament. akan seperti apakah takdir Fairy tail dan sabertooth yg akan terjadi nantinya???
pagi hari di jalanan kota crocoas sudah terdengar desah desuh tentang penyerangan semalam oleh berberapa warga setempat akan kejadian nekat seseorang yg menantang master Sabertooth langsung!!!
"oi, kau mendengarnya??" tanya warga lantaran menyapa kawanya.
"tentang yg terjadi kemarin itu?" jawab kawanya.
"apa itu?" tanya kawan yg lain masih tak tau.
Tak sengaja obrolan mereka terdengar oleh Yukino yg sedang lewat hendak pergi keluar kota, iapun sempat kaget di tepi jalanan mendengari omongan warga itu.
"sepertinya tempat tinggal sabertooth di serang oleh seseorang..." cetus warga.
"memulai pertarungan dengan saber? orang bodoh macam apa dia..." ejek kawanya.
"entahlah....hahahha" kata kawanya tertawa gak peduli.
"ah benar juga. lagipula selalu ada keributan di luar stadium siap tahunya." sahut kawan yg lain.
"ini lah festival! hidup festival! hahahah." teriakannya merasa biasa saja.
Yukino yg mendengari mereka sendiri berasa heran, iapun sadar bahwa itu sudah pasti tindakan natsu untuknya seraya tersenyum menoleh ke arah stadium dari kejauhan di mana sekarang ini natsu dan yg lain sedang berusaha sekuat mungkin tuk menjadi juara.
"natsu... itu tidak mungkin, kan..." batinya.
Beralih ke stadium Festival sihir terbesar, hari ke 3 bagian kompetesi segera di mulai.
Sorakan penonton menutup arena sudah tak sabar menunggu, layar-layar lebar pun sudah di persiapkan.
"Festival sihir terbesar akhirnya telah sampai pertengahan kompetisi, disini, di hari ke-3..." sambutan chapati lola di hari yg baru ini di arena, bersama tampilan rambutnya yg lumayan bergaya beda dari yg lain.
"drama sengit seperti apa yg dapat kita saksikan hari ini?" ujar yajima komentator arena.
Dan tamu kali ini di hari ke-3, berbeda dari hari sebelumnya di mana ada jenny di hari awal, dan jason di hari ke dua tapi siapakah di hari ini???.
"tamu hari ini adalah lahar dari dewan sihir." sambut chapati lola, cukup mengejutkan sebagian pihak mungkin sangat mengejutkan bagi sorcier di mana adanya jella yg masih dalam status buronan.
"selamat datang..." sapa yajima pada rekanya hari ini di sampingnya.
"sudah sangat lama sekali ya...." kata lahar balas sapaan.
"lahar-san, posisi mu sekarang adalah... kapten pasukan penegakan tahanan, benarkan?" tanya pembawa acara chapati lola.
"benar... segala yg tidak di benarkan di dalam game tidak akan di izinkan." jawab lahar dengan tegasnya bersiap mengadili kecurang yg terjadi di arena nantinya.
Jauh dari panggung juri, di tempat duduk para penonton doranbalt pun juga ikut bersama lahar menghadiri turnament lalu apa yg membuat dirinya datang tuk menonton???
"lahar, kau membuatku datang kemari bersamamu..." gumamnya lalu ia teringat kembali berberapa saat yg lalu di saat lahar menerima undangan kehadiran di acara turnament.
"juri tamu dalam Festival sihir terbesar? kau?" kata doranbalt terhenti dalam ingatannya.
"tak ada alasan menolaknya." jawab lahar.
"kau datang juga doranbolt." lanjut lahar coba mengajaknya.
"tidak... aku..." doranbolt ragu menjawabnya.
"kau ingin melihat fairy tail baik-baik saja, kan?" kata lahar coba berbasa basi mengajak doranbolt bersamanya menghadiri acara turnament.
Kembali di arena doranbolt yg mengingat itu pun tertunduk senyum seakan paham arti maksud ajakan lahar membuatnya berniat menghadiri turnament.
Arena bersiap menyambut acara pembuka di hari ke 3 ini, yaitu kompetisi di mana setiap perserta bersaing coba mendapatkan poin tinggi untuk bisa menepati guild mereka di urutan atas.
"kompetisi di hari ke 3 adalah... pandemonium. akan ada 1 orang yg ikut berpartisipasi dari setiap guild..." sambut chapati lola pembawa acara.
Dari ke delapan guild masing-masing bersiapkan anggotanya untuk mewakili team mereka.
Di kubu FT team A sepertinya sudah memilih anggota yg cocok.
"aku akan maju." ujar erza memberanikan dirinya tampil kali ini.
Yg lain pun mendukung juga meski ada jg yg tidak.
"berikan yg terbaik erza!" sorak lucy beri semangat.
"semangat!" sahut wenndy juga beri dorongan semangat.
Tetapi ada juga yg tak rela.
"kirimkan aku." natsu berteriak tak rela kesempata tampilnya di ambil erza.
"tenanglah..." gray coba meredakanya.
Beralih ke kubu team B.
Nampaknya ada pergantian pemain disini.
"aku akan maju untuk tim B." cetusnya yg ternyata tak di sangka-sangka adalah cana menggantikan mystogan atau jellal.
Sama seperti natsu ada juga yg tak setuju.
"tunggu dulu!" teriakan gajel tak terima.
"huh? kenapa cana...?" mira masih heran dan bingung tak ia duga.
"ada apa dengan mystogan?" tanya laxus bertanya ke yg lain masih tak mengerti.
"dia tidak disini..." sahut juvia sembari menoleh ke sekitarnya.
Karna yg lai masih belum menyadarinya cana lalu beri tahu pada yg lain.
"karena jurinya dari dewan sihir, dia tidak bisa muncul, kan?" bisik cana ke mira.
"benar juga, huh..." sahut mira.
Lalu di kubu mermaid heel siapakah yg mewakili guild mereka.
"jika er-chan yg maju, biarkan aku yg juga maju ya, kagura." pinta miliana meminta inzin dari kagura.
"akan ku izinkan." jawaban kagura.
Saking semangatnya milianna coba membagi semangatnya pada erza.
"jangan kalah ya, er-chan." ujarnya dengan tingkah penuh semangat.
"...ya."jawab erza.
Akan tetapi ia kembali teringat ucapan miliana kemarin malam bahwa ia menaruh kebenciannya pada jelal.
"tidak bisa di maafkan tak bisa di maafkan..." ingatannya pada malam itu membuat erza terdiam sesaat.
Erza merasa pikirannya kacau sekali sambil menapak-napak mukanya coba melupakan hal itu.
"aku harus berkonsentrasi..." teriaknya berusaha melupakan.
Yg lain di team A juga sempat kaget dan baru sadar bahwa milianna menjadi salah seorang anggota mermaid.
"aH!! gadis itu..." kata lucy terhenti.
"milianna." lanjut natsu.
"dia bergabung dalam sebuah guild." ujar gray tidak di kira-kiranya.
Beralih ke kubu lain, kubu Rave tail siapakah yg mereka tunjuk maju di hari ke 3 ini sepertinya mereka akan mengurangi kecuranga karna ada anggota dewan di sana.
"kita berada di hadapan anggota dewan. jangan lakukan hal yg tak di perlukan obra." suruh pimpinan Raven yg memakai penutup topeng ini.
Yg akhirnya mereka memilih obra untuk maju di ajang hari ini.
Ke kubu pegasus siapakah yg akan maju??
"dari pegasus, aku aka maju." cetus hibiki dengan waja penuh cermelang tampan.
Jadi pegasus di wakili oleh hibiki lates.
Laliu bagaimaa dengan Sabertooth yg sudah berganti anggota menjadi minerva di salah satu dari mereka.
"aku yg akan maju. akan aku ubah semuanya menjadi debu petir hitam." ujar orga menawarkan dirinya tuk maju kali ini.
"walaupun kau tak tahu ini kompetisi seperti apa, huh?" singgung minerva.
sedang di belakang rufus tertawa mendengarnya.
"lakukan apa yg kau inginkan. selama natsu dragneel tidak muncul aku tak peduli." batin sting tak rela natsu sebagai lawanya di ambil yg lain sedangkan itu rogue hanya terdiam saja tanpa kata.
Ke guild ke 7 yaitu lamia scale siapakah yg di pilih kali ini.
"jura maju?" sherry kaget milihat jura langsung maju.
"perintah obaba... apa boleh buat." jawab lyon.
Di belakangnya sepertinya jenny sudah di gantikan kembali oleh toby meskipun toby masih sedih akan kaus kakinya yg di robek oleh kuro hebi.
"kaus kaki..." toby menangis berkucuran air mata.
"kau hanya tinggal membeli yg baru..." nasehat yuka.
"hmm... serahkan saja pada ku..." cetus jura sedang bersemangat penuh.
Kembali ke lapangan sepertinya wasit mato sudah kembali hadir.
"mohon maaf... kemarin adalah hari liburku... sekarang akan kujelaskan peraturan pandemonium." ujarnya lalu seluruh perserta berkumpul bersama.
--JREEEETT--
Tiba-tiba muncul hologram yg lalu sedikit demi sedikit menyerupai sebuah bangunan besarlebih besar dari sebelumnya.
"ini..." erza kaget terpukau.
"luar biasa..." miliana juga terpukau.
Hibiki tidak tinggal diam ia lalu segera mengambil berberapa analisis yg dapat gunakan sebagai taktik nantinya.
"analisis di mulai..." katanya sambil mengetik coba mencari cara mudah untuk menang.
Di lain sisi team terakhir yaitu Quarto puppy menurunkan novally sebagai perwakilan mereka, yakni pria kurus ini.
"liar..." ucapnya terpana sebuah bangunan yg terbuat dari hologram yg muncul di hadapannya sebagai arena pertandingan.
--Grumm!!!--
Sebuah kastil tua penuh akan aura jahat dan gelap tiba-tiba muncul di tengah arena sebagai arena pertandingan kali ini (pandemonium).
"kuil yg merupakan sarang monster jahat... pandemonium." wasit maito mempersembahkan lapangan hari ke 3.
Spontan saja semua orang terkejut menyaksikan besarnya tempat itu yg melampaui domus flou.
"besarnya...!!!!!" cana kaget sedang orga diam saja.
"kau bilang... sarang monster...?" tanya jura pada wasit.
"itulah tempatnya. ya." jawaban wasit maito menunjuk ke arah kastil.
Akan tetapi para penonton malah berasa ngeri mendengarnya juga takut sekali klau moster lepas kendali dan menyerang mereka..
"kuil yg terdapat 100 monster." kata para penonton bertanya satu sama lain ketakutan.
Di bangku kawan-kawan Guild fairy tail juga bersa sama halnya, mereka juga merasa heran.
"itulah yg biasanya orang-orang sebut, tapi itu adalah alat sihir yg kami buat. mereka tidak akan menyerang para penonton atau apapun seperti itu jd, tenang saja." keterangan wasit maito membuat happy berasa lega.
Lalu wasit maito menjelaskannya secara detail.
"monster-monster itu terbagi dalam 5 tingkatan kekuatan bertarung: D, C, B, A, S. seperti itu." jelasan wasit/juri maito.
Dengan kata lain setiap level monster mewakili jumlahnya, level D x 50 ekor, C x 30 ekor, B x 15 ekor, A x 4 ekor, dan level terkuat hanya seekor saja jadi keseluruhanya berjumlah 100.
"dengan sengaja, kami perlihatkan, inilah kekuatan yg dimiliki monster kelas D..." tambah maito lalu menunjukan ke ganasan monster level di paling bawah.
Layar lebar sudah tertampil di hadapan para penonton, tiba-tiba terjadi reruntuhan besar di tembok dinding terlihat dari kegelapan sesosok makluk membuat para penonton tegang dan ketakutan.
--GRRRR!!!--
Geraman sesosok monster berkaki empat bagai naga saja membuat penonton terkejut.
"hieeeeee" semua penonton merinding melihatnya.
begitu pula lucy dan wenndy.
Lalu si monster ini berlari menuju sebuah patung malaikat bersiap menubruknya.
--BRUAAAAAAAKKKKK!!!--
patung itu dengan mudahnya ia hancurkan berkeping-keping hingga kepala patung terpenggal menjadikanya tambah menyeramkan.
--ARGHHHHH!!!--
aungan demi aungan terdengar dari dalam gelapnya kastil yg merupakan tempat bersemayamnya para monster, mengambarkan begitu gaasnya mereka.
"salah satunya seperti itu dan bahkan ada yg lebih kuat... tempat dimana ke 100 monster itu mengintai, itulah pandemonium. pumki." kata wasit maito.
Membuat gray dan natsu ketakutan juga para penonton tercenang membisu.
"perlu dingat semakin tinggi tingkatan, kekuatan bertarungnya pun semakin bertingkat secara pesat." lanjut wasit maito.
"monster kelas S memiliki kekuata yg bahkan 1dari 10 penyihir suci pun tak menjamin mengalahkannya." tambah wasit maito coba memperingati ke para perserta membuat jura yg salah satu penyihir suci ini terdiam.
"hmm." jura merasa tersindir.
"setiap dari kalian akan meentukan jumlah monster untuk di hadapi. ini di sebut dengan hak 'menantang'. sebagai contoh jika yg pertama memilih 3 maka akan ada 3 monster yg muncul di dalam kuil, jika yg pertama itu sukses mengalahka ketiganya.. dia akan mendapatkan 3 poin lalu perserta selanjutnya menggunakan 'hak menantang'/ giliran mereka terhadap 97 moster yg tersisa secara terus dan bergantian.. ini akan terus berlanjut sampai tidak ada monster yg tersisa, atau energi sihir setiap perserta telah habis... setelah itu kompetisi berakhir." penjelasan wasit maito.
"ini seperti game menhitung, huh." tanya milianna.
"Tepat sekali. meilai kondisi akan sangat penting." sahut wasit maito.
"tp sepertinya yg kukatakan sebelumnya, monster-moster itu memiliki peringkat. jadi, baik 1 maupun 5 monster yg kau pilih, sistem munculnya monster adalah acak." jelas kembali wasit maito.
"dengan kata lain... sedikit strategi bertarung dibutuhkan untuk menghindari munculnya kelas S..." potong hibiki seperti sudah mendapatka sebuah ide untuknya.
"jika itu secara acak bukankah strategi sperti itu tak akan berguna?" tanya orga.
"tidak... dengan teori peluang dan arsipku.. sebuah strategi akan berkerja untuk berberapa jangkauan." jawab hibiki dengan tegas.
"poin yg diberikan untuk jumlah monster yg di kalahkan, tidak memandang peringkat monster itu. sekali kau telah memasuki kuil, kau tak bisa mengundurkan diri samvai kau menang." penjelasan wasit maito.
"lalu apa yg akan terjadi jika kau kalah di dalam kuil itu?" cana menanyainya.
"jumlah poin yg kau telah dapatkan hingga putaran itu akan di hitung seperti itu. sedangkan jumlah kemenangan saat putaran itu akan di hitung nol, kau akan keluar dengan keadaan yg kau alami saat di putaran itu." terangan wasit maito.
Dengan kata lain jika perserta pertama masuk dan berhasil mengalahkan 3 monster lalu pada putaran ke 2 ia memulai kembali mengalahkan monster dan berhasil mengalahkan 1, pada putaran terakhir ia tidak dapat kalahkan monster jadi ia hanya dapat 4 poin sj kesimpulanya bahwa perserta masih boleh saja melanjutkan asalkan masih tersisa monster di kuil.
Bagaimana tanggapan pihak guild Fairy tail.
"jadi, hal buruk pula jika terlalu serakah ya..." pendapat lilie.
"tapi jika kau hanya memilih 1 monster setiap putaran, yg lainnya akan mengungguli mu." tanggap happy.
"kau juga harus menghitung waktu yg di butuhkan untuk memulihkan sihir mu untuk putaran selanjutya." charla menangapinya juga.
"tak disangka ini sulit juga ya..." sahut romeo
Kembali di arena sepertinya wasit sedang mengocok udian giliran.
"silahkan mengambil undian kalian." suruhnya.
Lalu erza mengambil undian dan tak ia sangka ia mendapatkan urutan pertama!!!.
"nomor 1." ujarnya heran.
"kau beruntung! itu akan membuat putaran mu yg terbanyak." singgung cana.
"aku dapat nomor 8" batin cana kesenangan ia mendapat giliran terakhir.
"kupikir kompetisi ini hanya aka tergantung pada keberuntungan saat menarik undiannya..." gumam erzza sambil berjalan menuju kuil tuk memulai gilirannya.
"keberuntungan menarik undian? tidak... tidak... bagaimana mungkin aku melakukan itu? ini adalah permainan di manamenjaga kecepatan dan penilaian situasi lebih di butuhkan di banding hanya terus menerus bertarung..." tanggap wasit maito tak sengaja mendengar erza.
"tidak... dengan ini, inibukanlah lagi sebuah permainan..." jawab erza dengan halus membuat wasit maito bingung apa yg ia maksud.
"ke 100 monster itu akan menjadi lawan ku, 'hak menentang ku' adalah 100" tegas erza dengan semangat beraninya ia sanggup melawan seluruh monster yg berada di dalam kandang kastil.
Spontan semua orang yg mendengar perkataan erza tercengang kaget, bahkan sabertooth, guild FT, Venonton bahkan doranbolt pun terkejut medengar kesungguhan erza.
"i-itu... itu tidak mungkin ini di rancang sehingga satu orang dapat mengalahkan mereka semua!!" wasit maito protes.
"masa bodoh..." balas erza yg lalu berjalan masuk ke dalam.
Levy yg menyaksikan kekerasa hati erza pun merasakan perasaan lain.
"Festival sihir terbesar, hari ke 3 pondemonium kurasa aku tak akan pernah melupakan kejadian hari ini. walaupun dia telah berselimutkan luka, sang peri yg seharusnya telah jatuh ke bumi, kini tengah menari. Ini lah dia, Titania." Tulisnya dalam sebuah kenangan.
--BUKKKKK!!!!!--
erza langsung masuk, menebas, dan megahabis satu persatu monster tanpa ampun tanpa kenal lelah tanpa membiarkan sedikit pun tersisa.
Semuanya takjub padanya, natsu sangat senang sekali, para penonton cenang, juga sting dan perserta lain, tapi bagi Guild Ft mereka sangat bangga sekali.
Kagura yg menyaksikan itupun terdiam membisu, mengingat ia juga sama kuatnya.
cana dan jellal pun juga sangat kagum sekali.
--BRUKKKKKK!!!--
Bahkan monster yg raksasa pun hanya sekali ia tebas dengan pedang makluk itupun hancur berkeping-keping hingga tak tersisa, debu dan asap kehancuran pun sudah memenuhi kastil.
Mengambarkan dirinya begitu hebat, di arena melebihi yg lain.
Lucy dan yg lain bahkan team B juga sangat gembira sekali.
tetapi chapati lola sangat sock sekali melihatnya sesamvai mickrofonnya jatuh, begitupula yajima dan lahar.
--GRKKKKKK!!!-
Monster terakhir yg berdiri pun hancur olehnya.
levy, milianna juga doranbolt menangis terharu melihat kegigihan erza meskipun keadaan dirinya sudah setengah babak belur penuh memar dan luka akan tetapi ia terus habisi mereka para monster.
erza coba menarik nafas kelegaannya seraya mengangkat pedangnya sebuah tanda bukti dari perkataannya.
"hampir seperti... sebuah bunga merah yg mekar dengan penuh kebanggaan." kenangnya dalam sebuah tulisan.
"T.. T.. Tak bisa di percaya!!!!! entah bagaimana... hanya dengan oleh satu orang... 100 monster telah dikalahkan!!! apakah ini kekuatan yg sesungguhnya dari guild yg dikatakan sebagai guild terkuat 7 tahun lalu...!!!" hibau pembawa acara benar-benar takjub.
Sebuah janji dari perkataan dan semangat yg luhur, adalah bukti dari sebuah kehidupan...!!!!
Mampukah erza membawa nama baik guildnya kembali ke fiore... bagaimanakah kisahnya minggu depan,????
Bersambung ke chapter 285. "MPF"